Innalilahi wa’inna ilaihi raji’un
Saya disini ingin membuka pikiran anda-anda semua tentang kematian Mbah Marijan, kebanyakan dari teman-teman saya berpendapat Mbah Marijan itu mati konyol, karena sudah diberitahu untuk mengungsi tapi tidak mau mengungsi. Saya katakan salah besar.
Mengapa?, lihatlah bagaimana dia memegang amanahnya hingga detik terakhir dalam hidupnya. Sebagai juru kunci Merapi yang diamanahkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Beliau mati dengan membawa kehormatan, kehormatan sebagai juru kunci Merapi, kehormatan sebagai pengemban amanah. Mati dengan kebanggan seorang Pria.
Saya disini ingin membuka pikiran anda-anda semua tentang kematian Mbah Marijan, kebanyakan dari teman-teman saya berpendapat Mbah Marijan itu mati konyol, karena sudah diberitahu untuk mengungsi tapi tidak mau mengungsi. Saya katakan salah besar.
Mengapa?, lihatlah bagaimana dia memegang amanahnya hingga detik terakhir dalam hidupnya. Sebagai juru kunci Merapi yang diamanahkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Beliau mati dengan membawa kehormatan, kehormatan sebagai juru kunci Merapi, kehormatan sebagai pengemban amanah. Mati dengan kebanggan seorang Pria.
Quote:
Jika dianalogikan begini, Seorang Direktur mengamanahkan kantornya kepada Satpam, apakah Satpam akan pergi meninggalkan kantor yang diamanahkan ketika dia tahu bahwa bahaya itu akan datang?, Jawabannya adalah tidak. Semoga agan-agan mengerti analogi yang saya berikan ini. |
Mbah Marijan meninggal dalam keadaan Sujud, insya ALLAH khusnul khatimah..
Selamat Jalan Mbah, Selamat Jalan..

Mbah Maridjan Meninggal Dunia dalam kondisi bersujud di kamarnya? Mayat berpakaian batik di dalam kamar rumah Mbah Marijan diduga merupakan salah satu korban tewas Gunung Merapi Meletus 26 Oktober 2010, berarti berita yang menyatakan Mbah Maridjan Selamat terbantahkan dengan adanya dugaan Mbah Marijan Meninggal Dunia.
Tak jauh dari rumahnya di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan, dikabarkan telah ditemukan selamat.
Namun kondisinya lemas akibat terpapar luncuran awan panas atau yang dikenal warga wedhus gembel. Sementara belasan orang lainnya meninggal dunia dengan luka bakar di sekujur tubuh di dalam rumah Mbah Maridjan dan sekitar halaman rumah.
Namun ajudan Mbah Marijan Agus Wiyarto yang masih kerabatnya membahtah kabar tersebut. Dalam akun Twitter RadioElshinta yang diposting sekira pukul 02.20 WIB, Rabu (27/10/2010) ditulis, "Agus Wiyarto krabat Mbah Marijan: Tdk benar informasi Mbah Marijan ditemukan di lereng Merapi dgn kondisi lemas, slamat oleh relawan TNI."
Sebelumnya, dalam sejumlah pemberitaan media massa dilaporkan Mbah Marijan ditemukan dalam keadaan selamat dengan kondisi lemas. Komandan Pangkalan TNI AL Yogyakarta Kolonel Laut Aloysius Pramono menyebutkan juru kunci Gunung Merapi itu ditemukan dalam kondisi selamat oleh salah seorang anggota tim SAR.
Kepada okezone, Direktur Dompet Dhuafa Yogyakarta M Fauzi, yang mendapat inforamasi dari tim evakuasi, mengabarkan juru kunci Merapi ini selamat. Namun kondisinya lemas akibat terpapar awan panas. "Ditemukan lemas, tapi saya sendiri belum bertemu langsung," ujarnya.
Mengenai korban, tercatat 15 orang tewas. Terdiri dari 13 warga setempat dan dua orang yang telah teridentifikasi dr.Tutur, anggota TNI dan wartawan Vivanews Yuniawan. "Rata-rata korban luka bakar,"
You might like: |